Sumber foto : http://idealistcareers.org/
Salah satu keponakanku adalah
perempuan yang berpendidikan tinggi, semasa gadisnya dia bekerja di salah satu
bank. Lalu setelah menikah dan memiliki anak dia memutuskan untuk resign. Setelah di rumah saja, muncullah
ide-ide kreatifnya untuk menggeluti bidang usaha yang sesuai dengan passion-nya. Dia suka menjahit, dan
senang meng-update tren fashion.
Mulailah dia berburu segala hal yang berbau fashion, mulai dari kaos, gamis,
blus, jilbab sampai sepatu dan tas. Dirintisnya bisnis fashion yang lebih
banyak dipasarkan secara online. Bahkan sempat pula dia menjahit jilbab dan
pakaian sendiri untuk dijual kembali. Hingga akhirnya dia membangun butik mini
di rumahnya, meskipun jualan online masih terus dilakukan.
Dua orang teman kuliah seangkatan
denganku ini juga menjadi sosok inspiratif. Mereka mengerjakan sebuah bisnis
yang diawali dari passion mereka.
Yang satu sebagai penata rias dan pengelola sebuah wedding organizer. Lalu yang satu lagi mengembangkan usaha di lini
fashion dan berhasil melakukan branding sebagai salah satu merek busana syar’i
yang tetap tampil stylist dan kasual.
Salah satu rekan senior yang sangat kukagumi.
Sejak muda beliau menjalankan berbagai macam usaha, mulai dari jualan seprei,
makanan, kosmetik dan banyak lagi lainnya. Meskipun usahanya banyak mengalami
pasang surut, beliau tidak pernah menyerah dan tidak mau berhenti belajar,
bahkan sampai sekarang. Yang membuatku salut, beliau selalu menomorsatukan
keluarga dan semua yang dilakukannya haruslah seijin suami. Tapi dari berbagai
usahanya itu yang paling membuatnya bersemangat adalah usaha di bidang kuliner.
Memasak adalah hobinya, yang membuatnya menikmati dan mencintai setiap
prosesnya.
Lain halnya dengan teman suamiku.
Teman kerjanya ini seorang sarjana pendidikan yang suka sekali dengan musik.
Dia menguasai beberapa alat musik seperti organ, keyboard maupun gitar. Kemudian
dia membuka usaha sampingan dengan membentuk band
pengisi hiburan musik di acara-acara pernikahan, dan dia sendiri pun ikut
tampil menawan di panggung pertunjukan. Teman suamiku yang lain, lulusan teknik
yang sangat menggemari desain grafis. Dia pun memutuskan untuk menggeluti
bidang usaha desain grafis dan usahanya kini pun makin berkembang. Justru dari
usaha yang berawal dari hobi ini mereka mendapatkan penghasilan yang jauh lebih
besar daripada gaji sebagai karyawan.
Aku senang menjalani profesiku,
berhadapan dengan berbagai karakter pasien yang ajaib dan berinteraksi dengan
mereka. Tapi hal ini aku lakukan karena pengabdian profesiku. Aku kerap kali
bertanya-tanya pada diriku sendiri. Apa yang membuat hatiku terbakar semangat?
Dengan melakukannya aku seperti mendapat kepuasan tersendiri. Hmm...sungguh tak
mudah menjawabnya. Karena jujur saja, aku tak punya keahlian khusus seperti memasak,
menjahit, dandan, ataupun selera fashion yang oke.
Proses untuk menemukan apa sebenarnya passion-ku sangatlah panjang. Dimulai
dari mencari tahu apa kegemaranku. Iyaa...aku senang sekali membaca. Sejak
kecil aku sudah berlangganan majalah Bobo dan Ananda, lalu aku mulai
membayangkan betapa senangnya jika cerpenku dimuat disana. Aku ingat bahwa
semasa kecil aku punya buku khusus tempatku menuangkan ide-ide dalam bentuk
naskah cerpen, tapi sayangnya aku tak pernah punya keberanian untuk mengirimkan
naskahku. Seiring kesibukan sekolah, kuliah lalu kerja, aku mulai menguburkan
semua impianku. Membaca dan menulis tidak lagi menjadi prioritasku. Hari-hariku
mengalir apa adanya. Atas seijin-Nya aku dipertemukan dengan orang-orang yang
memiliki minat yang sama denganku. Semangat mereka pun menular kepadaku. Mulailah
aku rasakan gairah yang dulu aku miliki bangkit lagi. Kepercayaan diriku makin
besar, mulailah aku suarakan isi hatiku lewat tulisan. Tak perlulah memikirkan
banyaknya pembaca yang like atau
komen. Akhirnya kutemukan passion-ku.
Menulis bagiku bukan hanya sekedar berbagi, tapi juga mengobati kegalauan hati.
Writing is healing...
Yuk segera temukan apa passion-mu, lakukan dengan bahagia, dan sungguh akan kau dapati
bahwa hidupmu lebih berwarna...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar