Selasa, 17 Februari 2015

TK Inklusi di Pinggiran Kota

Repost... aku copas dari salah satu status di timeline fb-ku...

Aku baru sadar kalau TK tempat Raina sekolah termasuk TK inklusi
artinya bisa menerima anak berkebutuhan khusus
Tadi pagi sewaktu mengantar Raina ke sekolah, aku melihat seorang temannya adalah anak dengan Down Syndrome. Zaki namanya...
Sorenya, aku ajak Raina bercakap-cakap

Aku: Na, mas Zaki tadi temen sekelasmu?
Raina: Mas Zaki anak baru bu, tapi langsung TK B...(Na masih TK A)
Aku: Oh pantes ibu baru liat. Kamu sering maen sama mas Zaki?
Raina: iyaa, dia suka ngejar temen-temennya dari belakang...
Aku: Ada yang suka nakalin mas Zaki ga?
Raina: Nggak...cuma pada manggil-mangil Zakiii...Zakiii, terus kejar-kejaran
Aku: Mas Zaki pinter apa kak, menggambar, mewarnai atau apa? 
Raina: Baca Iqro'nya cepet-cepet banget lho bu, suka duluin bunda...(Bunda ini sebutan untuk ibu guru)
Aku: Wah hebat...kamu mau kan temenan sama mas Zaki?
Raina: Iyaaa...

Bunda-bunda, salut deh buat kalian...
Karena mengajar dengan hati, dan tidak menganggap Zaki ini berbeda
Sehingga mendorong anak-anak lain melakukan hal yang sama
Yang ada ialah tiap anak itu unik
Masing-masing mereka hanya butuh penerimaan dan penghargaan...

Semoga ini menjadi bekal untuk anak-anak kita kelak
bisa menghargai suatu perbedaan
serta menyikapinya dengan bijak dan hati lapang


Mayang, 10 Februari 2015

Senin, 16 Februari 2015

My Little Boy, Aizar

Today is a big day for Aizar...
Yeah, kata-kata itu yang menghiasi timeline facebook-ku pagi ini
Ceritanya nih, hari ini adalah hari pertama Aizar masuk sekolah
Wow harusnya seneng dong, bangga dong, anak keduaku ini udah mulai sekolah
Tapiii...Aizar didaftarkan sekolah karena hal-hal di luar dugaan kami
Terkesan mendadak dan kurang terencana
Iya, Aizar ini baru berusia 2,5 tahun, usia yang terlalu dini untuk dimasukkan ke Kelompok Bermain
Lagipula sifatnya yang pemalu dan agak lama untuk beradaptasi di lingkungan baru
Beda banget sama kakaknya, Raina, yang punya sifat pemberani dan mudah bersosialisasi...

Sehari-hari Aizar ini diasuh oleh Bude Siti, pengasuhnya sejak bayi (Hiks, maafkan ibu bapak yang harus bekerja...) dan Fathiya, anak bungsuku, dititipkan ke mantan tetangga yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah
Seminggu yang lalu, tanpa dinyana pengasuh Fathiya datang ke rumah dan berkata bahwa sementara dia tak bisa mengasuh Fathiya karena tensi darahnya tinggi dan rematik di kakinya kambuh
Sampai waktu yang tak bisa ditentukan
Fiuh, padahal kami sudah sangat percaya padanya...
Kecewa pasti, sedih iya...
Semua pasti ada jalan yang terbaik

Oke, setelah berdiskusi panjang dan lebar dengan suami akhirnya diambillah satu keputusan
Bude Siti kami minta untuk mengasuh Fathiya
Karena menurut pertimbangan kami, jika kami mengambil pengasuh baru lagi pasti butuh adaptasi untuk Fathiya
Tapi kasian juga kalau Bude Siti harus momong dua balita, ga tega...
Akhirnya, terpaksa kami titipkan Aizar ke PAUD/TK Alam ELC Kids, sekolah yang sama dengan kak Raina yang sudah TK A

Tadi pagi, adalah hari bersejarah untuk Aizar, ciee...
Bersama kak Raina, mereka kami antar ke sekolah
Kak Raina sudah berjanji bahwa dia akan slalu menjaga dan mendampingi adiknya di sekolah (ouuh, my sweet girl...)
Karena menghadapi lingkungan baru, Aizar langsung menangis keras-keras saat aku gandeng ke gerbang sekolah
Bunda (sapaan guru di PAUD ini) dengan lembut menyambut kami, dan langsung meyakinkan aku untuk mantap meninggalkan Aizar di sekolah
"Ga apa-apa Bu, wajar kok kalau Aizar nangis. Silahkan ditinggal aja, nanti saya gendong, biar dia beradaptasi dulu..." kata Bunda Ida menenangkanku
Hiks, ga tega sebenarnya ninggalin Aizar
Dalam  hati aku terus berdoa semoga kamu cepat beradaptasi ya anakku yang sholih...

Alhamdulillah...bapaknya cerita saat menjemput Aizar, dia sudah biasa dan tidak menangis
Yap, akan selalu ada yang pertama
Waktu berlalu sangat cepat, dan Aizar kami sudah tumbuh besar



Doa yang tiada henti dari ibumu...
Sore hari saat mati lampu, 16 Februari 2015