Sabtu, 11 Agustus 2018

Resensi Buku 101 Resep Pasti Hamil Sehat dan Bahagia



Judul buku : 9 Bulan Penuh Berkah - 101 Resep Pasti Hamil Sehat dan Bahagia
Penulis: Wulan Mulya Pratiwi dan Dwi Arumantikawati
Penerbit: Scritto Books
Tahun terbit: 2018
Jumlah halaman: 216 halaman
Harga : Rp50.000,00


Setiap peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa bersejarah bagi ibu dan akan selalu terkenang sepanjang masa. Setiap ibu memiliki pengalaman hamil dan melahirkan yang unik, bahkan satu ibu bisa memiliki pengalaman berbeda pada setiap anak.

Namun, hampir semua ibu dan calon ibu menginginkan hal yang sama, yaitu menjalani fase kehamilan dan persalinan secara sehat dan bahagia. Salah satu kunci terbentuknya generasi emas di masa depan dimulai dari masa kehamilan dan tahun-tahun pertama sejak anak dilahirkan.

Buku 101 Resep Pasti Hamil Sehat dan Bahagia mengupas tuntas serba-serbi seputar fase persiapan kehamilan, kehamilan, persalinan, maupun pasca persalinan (masa nifas dan menyusui). Betul-betul paket komplit! 

Kedua penulis merupakan pakar di bidangnya. Latar belakang pendidikan kedua penulis di bidang kebidanan dan kedokteran, tentu saja tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
***


Pertama kali membaca judul buku ini, saya langsung terkesan dengan jumlah bilangan yang disebutkan. Wow, 101! 

Ketika saya cermati isinya, bilangan itu memang pantas disematkan pada judul, karena isinya sangat padat informasi dan wawasan. 

Penulis menjelaskan dengan gamblang mengenai langkah-langkah persiapan yang dilakukan pada masa pra-kehamilan. Ini sangat penting untuk para calon ibu baru maupun ibu yang mau menambah momongan lagi.

Bab-bab berikutnya adalah informasi tentang masa kehamilan, persalinan, maupun pasca persalinan (nifas dan menyusui).

Satu tambahan bab terakhir ini menurut saya sangat menarik, yaitu mitos dan fakta seputar kehamilan, persalinan, dan menyusui. 

Selama ini kita tahu, cukup banyak mitos yang beredar di seputar kita, sehingga kadang kita sukar membedakan mana sih yang fakta atau yang mitos. Pernah dengar yang ini, kan? "Eh, jangan makan nanas, nanti bisa keguguran, lho." Kira-kira ini mitos atau fakta ya? Ada beberapa mitos dan fakta lain yang dijelaskan di sini.

Menurut saya, buku ini termasuk dalam katagori buku ilmiah populer. Penjelasan yang runut dengan gaya bertutur yang renyah, membuat buku ini enak dibaca. Apalagi ada tambahan tabel dan gambar pada beberapa bab, semakin memudahkan pembaca untuk memahami isi buku ini. Jika ilustrasi diberi warna tentunya akan lebih menarik lagi.

Sepertinya penulis dan penerbit juga ingin memanjakan pembacanya dengan memberikan tambahan bonus berupa rangkaian nama bayi dan makanan pendukung ASI, yang bisa kita unduh dari tautan yang diberikan.

Untuk harga yang dibanderol penerbit, saya rasa sangat terjangkau. Apalagi buku ini menawarkan pengetahuan yang cukup lengkap dan informatif bagi pembaca. Cocok juga untuk koleksi pribadi maupun hadiah buat orang kesayangan. 

Namun, harap berhati-hati pada efek samping membaca buku ini, ya. Mungkin Anda jadi ingin hamil (lagi) 😄

Selamat membaca dan menjadi ibu yang bahagia.





Sabtu, 26 Mei 2018

Resensi Novel Senja di Pokhara, Menembus Batas Kemustahilan


Informasi Novel
Judul: Senja di Pokhara
Penulis: Susi Hendarti
Penerbit: Jejak Publisher
Tahun terbit: 2017
Jumlah halaman: 187 halaman


Senja di Pokhara. Kesan romantis dan eksotis yang tertangkap dalam judul ini menguatkan ekspektasi saya akan isinya, dan membawa saya untuk menikmati lembar demi lembar novel ini.

Pada bab awal, novel ini menceritakan Nahda kecil yang ingin mengunjungi Nepal suatu hari nanti. Dari hal sederhana ini, dia menancapkan tonggak impian di dalam hati, dan terus menjaganya hingga dia beranjak dewasa. 

Hidup di tengah keluarga yang sederhana, tidak membuat Nahda berputus asa dan menyurutkan langkah. Dia terus berjuang untuk mewujudkan impiannya dengan ikhtiar tanpa henti.

Di tengah perjalanan terjal meraih impian, hati Nahda tertambat kepada sosok asing yang berbeda dalam banyak hal. Perjuangan meraih cinta dan impian Nahda harus terbentur oleh restu dari orang yang paling dicintainya. 

Ketika semua masalah berkelindan dan seakan menemui jalan buntu, Nahda memilih untuk kembali berpasrah diri kepada Tuhan. Tidak ada hal yang mustahil bagi-Nya. Ketika Dia berkehendak, semua masalah akan terurai satu persatu dengan indah.

Tidak berlebihan rasanya jika saya menyebut novel ini menarik. Saya terhanyut dengan jalan ceritanya, dan tiba-tiba menjadi melow ketika membaca di beberapa bagian yang memainkan emosi.

Diksi yang digunakan pun indah, bahkan beberapa kalimat memiliki makna filosofis cukup mendalam.

"Hiduplah kalian bersama impian, karena impian yang akan membawamu terbang melintas kemustahilan." (Hal. 9)

"Cinta bukan masalah jarak. Cinta adalah perkara hati yang bisa didekatkan berhimpit meski jarak membentang ribuan mil." (Hal. 45)

Saya terpesona dengan pemilihan sebagian setting cerita di tempat-tempat eksotis seperti Shimla, Kathmandu, maupun Pokhara. Saya merasa jika penulis lebih mengeksplorasi sisi-sisi unik dari tempat ini, akan menjadikan novel ini semakin menarik.



Novel ini bukan sekadar kisah cinta biasa, tetapi juga sarat perjuangan menggapai impian dan nilai-nilai religius. Tulisan yang mengingatkan kita bahwa tidak ada sebaik-baik penolong selain Tuhan. Tidak ada yang sanggup menembus batas kemustahilan selain kekuatan-Nya.

Di balik kegigihan Nahda, ada kerapuhan pada sosoknya, seperti halnya pada diri setiap manusia. 

Impian Nahda memberinya bahan bakar yang menyulutkan semangat untuk terus berjuang dan mengencangkan doa.

Novel "Senja di Pokhara" patut dibaca dan dihayati bagi siapa pun yang memeluk erat impiannya.